CBP-KPP Ngaji Aswaja : Mengapa Harus aswaja?


CBP-KPP, IPNU Trenggalek
Tindak lanjut pertama Diklatama (Pendidikan dan Pelatihan Pertama) CBP-KPP Konsorsium DKAC karangan, Suruh dan Pule dilaksanakan pada ahad (25/02/2018) bertempat di gedung MWC NU Suruh.

Kegitan tersebut dilaksanakan dengan mendatangkan pemateri tentang ke-Aswaja-an, sebut bapak Sama’in, beliau sangat mendukung dengan adanya kegiatan tersebut, mengenai biografi sang pemateri disebutkan bahwa, beliau juga pernah menjadi ketua PAC IPNU Karangan pada tahun 1996. Maka tak heran apabila beliau sangat mendukung dengan adanya kegiatan tersebut.

Didalam materi yang disamapaikan, beliau mengajak agar kita sebagai kader muda Nahdlatul Ulama harus berpegang teguh pada Islam Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Mengapa demikian? Karena, ibarat naik bus kita harus jelas mana bus yang akan kita tumpangi agar sampai pada tujuan. Semisal kita akan pergi ke Ponorogo, maka yang harus kita naiki Bus Jaya, yang jurusannya langsung ke Ponorogo tanpa harus ke kota lain. Dan apakah jikalau kita naik bus selain Bus Jaya bisa sampai ke Ponorogo? Begitu pertanyaan yang diajukan salah satu peserta. Tentunya bisa saja sampai Ponorogo, tapi entah kapan sampainya, jawab sang pemateri.

Setelah materi ke-Aswaja-an disampaikan, segenap panitia penyelenggara yang bekerja sama dengan DKC CBP-KPP Trenggalek mengadakan test. Yang mana test tersebut merupakan untuk menguji sejauh mana peserta Tindak lanjut Diklatama memahami materi yang telah disampaikan.

Dari situlah diharapkan semua peserta Tindak lanjut Diklatama mampu untuk tidak terpengaruh oleh golongan-golongan sebelah yang tida suka dengan Nahdlatul ulama.

Redaktur : Khayan Robert (Jurnalis PAC IPNU Karangan)
Editor : Ilham Bai