Merawat Tradisi Menjaga NKRI Ala Pelajar NU Durenan


Dalam rangka memperingati Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW, PAC IPNU-IPPNU DURENAN mengadakan pembacaan Kitab Maulid Al-Barjanji bersama . Acara ini diisi dengan membaca kitab berjanji dan mauidzoh hasanah. Dihadiri oleh masyarakat sekitar, dan juga rekan-rekanita perwakilan Pimpinan Ranting sekecamatan Durenan. Berlangsung pada hari senin , 24 Maret 2017 Pukul 18.30-21.30 WIB. Mereka berharap dengan  berjanji bersama ini mendapat Ridho Alloh dan mendapat syafa’at Nabi Muhammad SAW.

Acara pertama yaitu pembukaan, acara dibuka oleh rekan Khamdan Yuwafa selaku protokoler . Acara kedua pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh rekanita Linta Zyda Awla Putri, acara selanjutnya yaitu pembacaan Maulid Al Barjanji yang dilakukan oleh 5 anggota perwakilan dari IPNU ,mahalul qiyam diakhir pembacaan maulid al barjanji diiringi dengan pukulan rebana, semua mengikuti dengan khidmat dan mengaharap syafa’at Nabi Muhammad SAW kelak.

Pembacaan maulid al-barjanji telah selesai dilanjutkan dengan sholat isya’ berjamaah dan tahlil qhosor, memasuki acara selanjutnya yaitu sambutan oleh Rekan Ilham Baihaqi selaku perwakilan dari PAC. IPNU-IPPNU DURENAN dan juga sambutan dari Ketua PC.IPNU Trenggalek yaitu Rekan Muhammad Nurul ‘Izza. Dalam sambutannya ,ketua PC. IPNU Trenggalek juga berpesan untuk menjaga anak-anaknya dari hal-hal negatif .“saat ini Indonesia selain darurat narkoba tetapi juga diancam oleh aliran radikalisme/aliran keras.oleh karena itu, saya berpesan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu untuk menjaga anaknya dengan baik. seperti mengikutkan anak dalam kegiatan-kegiatan yang baik seperti ini” jelas Ketua PC. IPNU Trenggalek.

Acara selanjutnya yaitu Mauidhoh hasanah oleh Romo Kyai Moh. Bilal Na’im (Pengasuh Pondok pesantren Hidayatut Thullab/Pondok Tengah kamulan). Sesuai dengan temanya beliau menjelaskan apa arti isro’ dan mi’roj . isro’ adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Makkah ke Palestin (Masjidil Aqsa) dan Miroj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Madinah ke Sidratul Muntaha. Romo Moh. Kyai Bilal Juga menegaskan “seseorang yang tidak mempercayai satu ayat Al-Qur’an disebut kafir/kufur , seseorang yang mempercayai Tuhan Agama lain disebut Musyrik , dan jika orang yang tidak percaya dengan Isro’ dan Mi’roj disebut orang Fasik”. Beliau juga menambahkan bahwa KH.Hasyim Asy’ari dawuh “sopo wonge sregep gandheng NU lan ngewangi uripe NU , anak putune tak dungakne Khusnul Khotimah “. Memasuki acara terakhir yaitu Do’a yang dipimpim oleh Romo Kyai Bilal Na’im.

Alhamdulillah atas Rahmat Alloh SWT  acara demi acara telah selesai semoga dengan acara yang telah terselenggara ini mendapatkan barokah , sesuai dawuh Romo Kyai Moh. Bilal Na'im dalam mauidzohnya “wong NU kudu percoyo karo barokah” (orang NU harus percaya dengan Barokah) Amin.